Untuk pengidap kegemukan serta diabet, komsumsi gula merupakan perihal yang ilegal serta amat beresiko. Walaupun sedemikian itu, bukan berarti penderia diabet serta kegemukan tidak dapat komsumsi santapan yang manis, alasannya terdapat satu materi yang bernama stevia yang teruji nyaman buat disantap. Rasanya yang manis serta kecil kalori buatnya jadi pengganti gula yang pas, spesialnya untuk pengidap diabet.

Stevia ialah pemanis yang diekstrak dari daun tumbuhan yang bernama Stevia Rebaudiana. Stevia bisa membagikan rasa manis berkah terdapatnya isi steviol glycosides yang terdapat didalamnya. Apalagi Stevia terasa 30 kali lebih manis dari gula ataupun gula lazim.

Sebab rasanya yang amat amat manis, jumlah stevia yang wajib dipakai buat memperoleh rasa manis pula lebih sedikit, kita ambil ilustrasi saja, kita kamu menginginkan 2 spatula teh gula buat membagikan rasa manis pada segelas teh, hingga kamu cuma butuh memakai 1 spatula teh stevia saja buat memperoleh rasa manis yang serupa, jauh lebih sedikit bukan?.

Walaupun rasanya amat manis, tetapi stevia tidak memiliki kalori, andaikan terdapat, kalori itu umumnya berawal dari kombinasi santapan yang lain. Didalam satu spatula teh stevia cuma tercantum 0 kalori serta 1 gr karbohidrat saja. Oleh sebab itu Stevia amat nyaman disantap oleh mereka yang memiliki memo kesehatan diabet atau kegemukan. Tidak hanya itu Stevia pula amat bagus disantap sebab bisa menyehatkan ginjal. Sehingga stevia menjadi salah satu bahan yang banyak digunakan untuk dijadikan pemanis yang menyehatkan.

Karena memang pada dasarnya manusia suka dengan rasa manis. Karena menambah nafsu makan. Dan tubuh memang membutuhkan gula untuk stamina. Tapi jika berlebihan juga tidak baik. Sehingga kalian bisa menggunakan stevia sebagai penggantinya. Kalian bisa tetap merasakan rasa manis, baik itu di minuman atau makanan. dengan mengganti gula pasir yang biasa kalian beli di warung dengan gula stevia. Memang serbuknya lebih halus dan sedikit lebih mahal dari gula putih biasa. Tapi setidaknya itu tidak seberapa dengan jaminan kesehatan kita di kedepan.