Film” Penyalin Sinar” mempunyai alur cerita yang sangat mengalir dengan visual yang dapat memanjakan mata para pemirsa. Mutu akting para pemeran tidak dapat kita ragukan lagi. Film ini pula sangat edukatif dalam mengenalkan perkara pelecehan. Sayang, kita tidak dapat membebaskan film ini dari permasalahan salah satu penulis skenarionya yang ialah pelakon.

Terdapat banyak sekali film Indonesia rilisan tahun 2021 yang menemukan sorotan dari para penggemar film Tanah Air. Sebagian judul semacam“ Yuni” serta“ Semacam Dendam, Rindu Wajib Dibayar Tuntas” hingga memperoleh penghargaan lumayan besar di ajang festival- festival dunia. Tidak hanya film- film di atas, terdapat pula film Indonesia rilisan tahun 2021 berjudul“ Penyalin Sinar” yang jadi atensi pemirsa pada tahun kemudian.

Kendati begitu, sebagian besar warga Indonesia spesialnya para penggemar film baru dapat melihat film“ Penyalin Sinar” pada dini tahun 2022 ini. Film garapan Wregas Bhanuteja ini dirilis oleh kanal streaming Netflix serta pernah jadi hit serta pembicaraan media sosial. Bukan soal evaluasi secara kesenian, nyatanya terdapat lumayan banyak polemik yang melingkupi film“ Penyalin Sinar” ini.

Film“ Penyalin Sinar” mempunyai alur cerita yang begitu mengalir serta didukung dengan mutu akting serta visual yang memanjakan

“ Penyalin Sinar” ialah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2021. Film garapan Wregas Bhanuteja ini baru diperankan oleh beberapa aktris baru semacam Chicco Kurniawan, Jerome Kurnia, Shenina Cinnamon serta masih banyak lagi. Secara berani, film“ Penyalin Sinar” menceritakan tentang seseorang mahasiswi yang jadi korban pelecehan. Film ini memiliki tema yang lumayan berat walaupun dibawakan dengan sangat indah serta menarik.

Walaupun“ Penyalin Sinar” mengangkut cerita kekerasan intim yang terkategori berat, entah mengapa“ Penyalin Sinar” dapat menyampaikannya dengan sangat indah sekalian mengalir. Dari segi penceritaan, film ini ditulis dengan begitu apik. Konflik yang dibentuk begitu on point serta meledak di akhir. Singkatnya, film ini terasa begitu mengalir tanpa hambatan. Perihal ini pula tidak dapat kita lepaskan dari gimana sisi visual film ini membuat aman pemirsa. Belum lagi, akting- akting beberapa pemeran dalam film ini begitu brilian serta sempurna.

Film ini dengan sangat ringan sanggup mengedukasi para pemirsa pada kasus- kasus pelecehan serta apa yang dialami oleh korban

Salah satu perihal yang membuat“ Penyalin Sinar” lumayan layak buat disaksikan merupakan sisi edukatif yang dia bagikan. Walaupun masih terjebak dalam perspekif pria,“ Penyalin Sinar” secara tidak langsung sanggup membangun suatu awareness Mengenai kekerasan. Menariknya, film ini tidak berupaya buat menggurui pemirsa sebagaimana film“ Bombshell” tahun 2019 yang dengan sangat gamblang mengkritik perihal tersebut.

Dibawakan dengan cerita serta metafora legenda Medusa, film ini rasanya begitu ringan. Kekerasan yang diperlihatkan pula tidak fokus pada kasus- kasus berat. Mengambil gambar orang tanpa izin saja telah ialah kekerasan yang dapat membuat seorang trauma. Tidak hingga disana,“ Penyalin Sinar” pula mau berkata jika kekerasan dapat terjalin pada siapa saja. Apalagi pada seseorang pria sekalipun. Perihal ini dibuktikan dengan kedatangan tokoh Tariq yang memanglah jadi korban kekerasan dari pelakon.

Film“ Penyalin Sinar” tidak dapat dilepaskan dari permasalahan salah satu penulisnya yang ialah pelakon kekerasan seksual

Pasti saja film yang bagus tidak dapat dilepaskan dari orang yang terletak di belakangnya. Sangat disayangkan, film“ Penyalin Sinar” memanglah mengundang polemik yang lumayan banyak. Salah satunya merupakan kekerasan yang dicoba oleh salah satu penulis skenario film ini. Pasti saja, film ini tidak dapat kita lepaskan dari permasalahan tersebut.

Pemirsa pula rasanya telah dapat memperhitungkan gimana film ini yang sebetulnya. Apakah film ini memanglah berkaitan dengan si penulis ataupun tidak. Apakah upaya studio yang menutupi nama pelakon kekerasan tersebut ialah aksi yang baik? Singkatnya, seluruh kenyataan sudah dibeberkan serta pemirsa berhak buat membagikan pemikiran dari seluruh sisi menimpa film“ Penyalin Sinar”