Nama lain Jintan gelap merupakan Habbatussauda. Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia jadi biji gelap ataupun jintan gelap, serta dalam bahasa inggris diucap Blackseed ataupun Blackcumin( Aspan, 2004). Bagi Noviani Dika( 2012), jintan gelap ataupun Habbatussauda’( Nigella Sativa) merupakan sejenis rempah– rempah yang bisa digunakan selaku tumbuhan obat. Jintan gelap( Nigella Sativa) ataupun diucap pula dengan Jintan Gelap dikala ini terus menjadi diketahui oleh warga selaku obat yang ampuh.

Habbatussauda yakni sejenis tanaman yang banyak ada di kawasan Mediterranea serta di kawasan yang beriklim gurun. Nama biologinya merupakan Nigella Sativa, di Eropa dia diketahui selaku“ black seed” ataupun“ black cumin”, di Malaysia serta Indonesia diketahui selaku“ jintan gelap”, di Mesir, dia lebih diketahui selaku“ Habbah Barakah”( sebab kemampuannya menyembuhkan bermacam tipe penyakit). Wujudnya berbentuk biji kecil- kecil bercorak gelap sehingga orang Arab menamakannya habbatussauda yang berarti biji gelap. Biji yang kecil ini nyatanya Subhanallah memiliki bermacam zat yang sangat dibutuhkan oleh badan.

Apalagi pada riset terakhir disebutkan jika biji gelap ini sanggup membangkitkan serta tingkatkan sistem imunitas badan( immunity system) yang sanggup mengusir serta mempertahankan badan dari serbuan bermacam berbagai penyakit( Habbatussauda Habasyah obat herbal jintan gelap seluruh penyakit).

Riset Mohtashami. R. A. N,( 2011), tentang Penyusutan Glukosa Darah Dampak dari Minyak Biji Nigella Sativa L. pada Sukarelawan Sehat: Acak, Double– Blind, Placebo– Controlled Clinical Trial.
S udah digunakan pada obat tradisional buat penyembuhan serta penangkalan bermacam penyakit tercantum diabet, pada suatu riset klinis diperoleh hasil penyusutan glukosa darah yang

ialah dampak dari minyak yang terkadung didalamnya. Riset ini dicoba buat mengeksplorasi mungkin penyusutan kandungan glukosa darah ialah dampak dari minyak biji gelap pada subyek yang sehat.

Tata cara: Suatu uji klinis secara acak dicoba pada 70 subyek sehat yang dikumpulkan di Rumah Sakit. Subyek diseleksi secara acak serta terdaftar di 2 kelompok tiap- tiap 35 orang. Satu kelompok menerima 2, 5 ml minyak biji Gelap serta kelompok yang lain menerima sama 2, 5 ml minyak mineral sebanyak 2 kali satu hari. Uji Glukosa darah puasa, HbA1c, hati serta guna ginjal

dicoba pada dini serta sehabis 2 bulan.

Hasil: riset ini menampilkan kalau penyusutan glukosa darah puasa serta kandungan HbA1c dari Minyak biji gelap signifikan dibanding dengan kelompok kontrol. Tidak berarti dampak samping yang timbul pada hati, ginjal serta gastrointestinal yang diamati pada kedua kelompok ini. Kesimpulan: Pemberian 5 ml minyak biji gelap tiap hari pada subyek sehat sepanjang 2 bulan sudah membagikan dampak yang menguntungkan pada kenaikan cerminan terbentuknya glikemik tanpa dampak samping.