Mengenai ini sering sekali terangkai di tengah masyarakat. Amat sering, terlebih tidak sedikit orang melaksanakannya dengan uraian penuh. Dan kita pula pasti luang melaksanakannya. Kita pasti luang beraga tidak balance, baik pada orang lain atau pada diri sendiri. Dan kitapun pasti luang menuntut kesamarataan baik pada orang lain, atau pada alam terlebih pada Tuhan. Kita menuntut dengan marah yang berkobar- kobar. Karena merasa setidak balance itu. Merasa kita korban, dan banyak lagi korban dari ketidakadilan. Walhasil membuat kita marah.
Janganlah Menuntut Kesamarataan Apabila Kita Sendiri Lagi Sering Beraga Tidak Adil
Namun disisi lain, kita sering kali melengahkan jika disaat kita menuntut sesuatu kesamarataan, mau pada siapapun. Kita menuntut dengan berbagai tata cara, terlebih tidak tidak kerap kita sampai menciptakan akad, membuat akad, melaknat orang lain akan kelakuan ketidak adilannya. Namun kita kurang ingat jika kita pula sering kali jadi pelakon dari aksi ketidakadilan. Jadi apa bedanya kita dengan banyak orang yang sudah kita sumpahi itu, yang kita kutuk itu? Kayaknya tidak ada beda benar. Jadi berpikirlah lagi dikala saat sebelum kalian menuntut sesuatu.
Apabila alasan kalian atau pembelaan kalian ialah, namun ini kan beda. Ini menyangkut banyak orang. Bila sedemikian itu. Kembalikan lagi pada diri kalian. Jadi ada analogi untuk keinginan orang dan banyak orang, bukankah itu saja sudah tidak balance? Berarti kesamarataan seorang tidak lebih berarti dari keinginan orang banyak? Jadi coba kalian koreksi lagi pemikiran sejenis itu. Apabila pemikiran sejenis ini saja tidak bisa kalian selesaikan. Apabila berbahas persoalan balance, mulai lah dari Mengenai ini. Karena apabila untuk Mengenai ini saja kalian tidak bisa balance, gimana kalian menuntut kesamarataan dari orang lain?
Itu namanya tidak tahu diri. Jadi cobalah untuk lebih berasumsi jauh dan kritis. Apabila ingin berharap benar janganlah tanggung- tanggung. Apabila ingin mendapatkan kesamarataan, benar janganlah eksklusif, janganlah bagikan batasan. Janganlah bagikan kelangsungan. Jadi apakah kalian lagi akan menuntut kesamarataan untuk keinginan banyak orang kebalikannya kita sendiri lagi sering jadi hakim pada orang lain. Becermin dikala saat sebelum berspekulasi. Berasumsi dulu dikala saat sebelum berfungsi. Maanfaatkan ilham fresh kalian.